BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa
ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola
pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna
demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan
pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didikinya maka akan terjadi
beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti kurang difahaminya materi
yang disampaikan pendidik.
Disamping
itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih mendalam
lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode
pembelajaran kelak dengan focus pembahasan pada Hakikat pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa definisi
pertumbuhan dan perkembangan ?
2. Faktor-faktor apa
yang mendasari pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ?
3. Bagaimana
fase-fase perkambangan ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui
definisi pertumbuhan dan perkembangan.
2. Dapat mengetahui
faktor-faktor dasar pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
3. Dapat mengetahui
fase-fase perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.
Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis dari
diri seseorang sebagai pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal yang terjadi pada anak pada kondisi waktu yang normal. Pertumbuhan dapat
dilihat dari peningkatan jumlah kuantitatif, mencakup ukuran dan bentuk (struktur biologis)
atau dimensi ukuran, tinggi dan besar.
2.
Definisi Perkembangan
Perkembangan
dapat diartikan sebagai perubahan berkesinambungan dan progresif dalam
organisme, dari lahir sampai mati (Chaplin C.P.,1989:134). menyatakan bahwa
“Perkembangan dapat didefinisikan sebagai deretan progresif dari perubahan yang
teratur dan koheren “.”Progresif “ menandai bahwa perubahannya terarah,
membimbing mereka maju, dan bukan mundur. “Teratur” dan “ koheren” menunjukan
hubungan yang nyata antara perubahan yang terjadi dan telah mendahului atau
mengikutinya.
Ini
berarti bahwa perkembangan juga berhubungan dengan proses belajar terutama
mengenai isinya yaitu tentang apa yang akan berkembang berkaitan dengan
perbuatan belajar. Disamping itu juga bagaimana suatu hal itu dipelajari,
apakah melalui memorisasi (menghafal) atau melalui peniruan dan atau dengan
menangkap hubungan-hubungan, hal-hal ini semua ikut menentukan proses
perkembangan.
Dapat pula dapat dikatakan bahwa perkembangan sebagai suatu proses yang
kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi
yang lebih tinggi terjadi berdasarkan proses pertumbuhan, kemasakan, dan
belajar.
Pendapat para ahli biologi tentang arti
pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed.
bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat
atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan
menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi
pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu
berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan
hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan
B.
Faktor-faktor yang Mendasari Pertumbuhan dan
Perkembangan Peserta Didik
1.
Faktor yang
Mendasari Pertumbuhan
Tinggi rendahnya
mutu hasil pertumbuhan peserta didik terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut.
1. Faktor
Internal
a. Pembawaan
Pembawaan di
tentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang di bawa sejak lahir (genetis).
b. Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat
dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya
masing-masing. Pertumbuhan seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan.
Misal anak berumur 3 bulan diberi makanan yang cukup bergizi supaya pertumbuhan
otot kakinya berkembang sehingga mampu untuk berjalan, tapi ini tidak mungkin
berhasil sebelum mencapai umur lebih dari 10 bulan.
2. Faktor
Eksternal
a. Kesehatan
Anak yang sering
sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat.
b. Makanan
Anak yang kurag gizi
pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya akan
pesat.
c. Stimulasi
Lingkungan
Individu yang
tubuhnya sering dilatih untuk meningkatan percepatan pertumbuhannya akan
berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan.
2.
Faktor yang
Mendasari Perkembangan
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya
pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang
diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh
keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang
kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen,
kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari
faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik?
Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli
genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang
variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan
dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a. Kecerdasan
Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu
diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya
mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
b. Temperamen
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons.
Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi
sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras sebagian
lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada
waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
c. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan
Keturunan dnn lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan
menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan,
minat yang khas.
d. Minat dan
pembawaan yang khas
Minat mengarahkan
perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam
diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia
untuk berinteraksi dengan dunia luar.
e. Kebebasan
Kebebasan berarti
bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan
masalah-masalah.
Perkembangan anak
pada dasarnya adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam seluruh dimensi
yang ada dalam diri anak, baik dimensi fisik, dimensi sosial, dimensi emosi,
kognitif (berpikir), dan dimensi spiritual. Dimensi-dimensi perkembangan anak
meliputi fisik, sosial, emosi, kognitif, dan spiritual berhubungan erat satu
sama lain. Perubahan dalam satu dimensi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
dimensi lain. Perkembangan dalam satu dimensi dapat membatasi atau
memfasilitasi perkembangan pada dimensi-dimensi lainnya (Sroufe, Cooper, &
DeHart 1992; Kostelnik, Soderman, & Whiren 1993 dalam Irwan Nuryana K,
2008).
C. Fase-fase
perkambangan manusia
Tahap
tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan
pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam
pengertian periode atau fase perkembangan. Klasifikasi periode perkembangan
yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai berikut: Periode pra
kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan dan akhir anak
anak, masa remaja, masa awal dewasa. tahap
perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan
pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam
pengertian periode atau fase perkembangan.
Klasifikasi
periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai
berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa
pertengahan dan akhir anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa
pertengahan dewasa dan masa akhir dewasa.
Perkiraan
rata rata rentang usia menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum
kapan suatu periode dimulai dan berakhir. Berikut adalah penjelasan lebih
lanjut mengenai pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia:
Periode
prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran.
Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal
hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang
dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
Masa
bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran
hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada
orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan
seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar
sosial.
Masa
awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang
dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut
dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin
mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan
(mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam
untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah
dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
Masa
pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode
perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang
kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut
dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti
membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan
dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih
sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
Masa
remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak
hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun
dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masa
awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada
akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada
usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan
ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan
pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan
mengasuh anak anak.
Masa
pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang
bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia
enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung
jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu
yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam
berkarir.
Masa
akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada
usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah
masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali
kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan manusia dari masa bayi sampai
dewasa merupakan satu siklus kehidupan yang berawal dari kelahiran sampai garis
besarnnya, kehidupan itu berlangsung dalam masa pertumbuhan sejak bayi sampai
masa dewasa yang disebut masa progresif. Masa ini terjadi karena adanya
kemajuan-kemajuan menuju keadaan paripurna seorang manusia dewasa, yaitu sampai
usia kurang lebih 25 tahun.
Keadaan manusia dewasa, antara 25 sampai 50
tahun relatif lebih tengang dibandingkan dengan masa sebelumnya, oleh karena
itu disebut masa stabil,. Karena kondisi fisik manusia sejak sekitar 50 tahun
mulai mengalami kemunduran, maka masa itu merupakan masa regresif.pembagian
dalam tiga masa tersebut lebih menggambarkan keadaan jasmani manusia. Kondisi
anak dalam setiap fase saling berhubungan karena suatu fase yang mendahului
merupakan landasan bagi perkembangan manusia pada fase berikutnya.
Daftar Pustaka
Soerpartinah Pakasi.1981.Anak
dan perkembangannya .Jakarta: PT Gramedia.
Tim Pengembangan MKDK
IKIP Semarang. 1989.Psikologi Perkembangan .Semarang : IKIP Semarang Press.
Rochman
Natawidjaja.1979. Psikologi Pendidikan. Jakarta :CV Mutiara.
Prof. Dr. Sudarwan
Danim. 2010. Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: CV. ALFABETA
Ali, Mohammad,
dkk. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
haloooo....
ReplyDeletesekedar blogwalking
ditunggu kunjungan baliknya ya :D